Sepenggal Kisah Cinta
Mencintaimu….. seperti suatu reaksi kimia
Reaksi itu akan berjalan spontan ketika kedua
belah pihak saling mencintai
Namun reaksi itu akan berjalan tidak spontan
ketika hanya satu pihak yang merasakan
Dan ternyata.... seperti reaksi kimia juga, jika
tidak direaksikan dengan takaran tepat, reaksi yang ditimbulkan akan sangat
berbahaya
Cinta itu, seperti ketika kita melakukan suatu
percobaan elektrolisis
Dengan elektrode inert, maka reaksi di katode dan
anode akan berjalan sesuai aturan
Namun jika elektrodenya tak inert, maka reaksi di
anode akan tergantikan oleh elektrode
Begitu juga ketika posisiku di anodamu akhirnya
tergantikan oleh elektrode lain
Cinta, jika tak diperlakukan dengan benar, akan
seperti larutan asam kuat
##
Aku layaknya kapal layar yang terombang-ambing di
tengah dahsyatnya badai. Aku layaknya lentera yang selalu bersinar temaram di
tengah gelapnya malam. Aku bagai payung yang hanya memberikan keteduhan ketika
hujan. Aku hanya manusia yang tanpa tujuan, tak punya komitmen, dan tak tahu
kemana harus melangkah. Aku, adalah manusia yang benar-benar telah teracuni
oleh cinta.
Entah betapa lelahnya aku memikul beban 'cinta'
ini. Setiap kali aku mulai menyukai seseorang, seiap kali pula aku mulai
mencoba untuk memungkiri perasaanku. dan ketika itu pula, aku memiliki perasaan
kuat bahwa aku akan kehilangan orang itu bahkan sebelum aku sempat memilikinya.
Hasilnya, hatiku remuk seperti tercabik-cabik oleh kuku binatang buas.
Aku tak tahu darimana ini berawal dan sampai
kapan ini berakhir. Aku lelah jatuh cinta jika akan seperti ini terus jadinya.
Aku lelah memendam rasa jika hanya sepihak. Aku benci untuk terus-menerus
menemukan orang yang salah. Tuhan.... kapan Kau akan mempertemukan orang yang
tepat untukku? Aku ingin untuk sekaliiiiii saja dalam hidupku bertemu dengan
orang yang tepat. Aku ingin untuk
sekaliiiii saja dalam hidupku merasakan cinta yang benar-benar tulus antara dua
hati. Bukan cinta sebelah seperti ini. Sungguh aku lelah dengan perasaan ini.
Aku hampir membenci diriku sendiri yang
tak berdaya untuk menolak perasaaan ini. aku hampir tak mau merasakan cinta
lagi. Tapi apa daya? Cinta itu selalu datang tanpa dapat kuhalau.
Aku lelah dengan segala fantasi-fantasi,
khayalan-khayalan tuk bisa memilikimu. Hal yang jelas tak mungkin dapat
terwujud. Untuk sesaat, aku merasa bahagia dengan khayalanku sendiri tentangmu.
Namun untuk jangka waktu yang lebih lama, aku amat sedih karena ternyata kau
bukanlah orang yang ditakdirkan untukku.
Selalu saja ada firasat ini. Selalu saja ada
perasaan kuat bahwa aku harus kehilanganmu. Selalu saja ada firasat kuat bahwa
hatimu adalah milik orang lain. Bukan aku. Dan selalu saja perasaan itu benar.
Tak bisakah firasatku itu salah? Sekali saja. Aku hanya manusia biasa, Tuhan....
jadi biarkanlah aku salah dalam hal ini sekaliiiiii saja.....
Dua orang yang saling mencintai, itu adalah
sebuah keajaiban. Kapan keajaiban itu akan datang padaku?
- oh ha
ni-
Komentar
Posting Komentar