PROTES RINDU
Dengan bait-bait rindu yang tak pernah mampu terucap Dengan bisik-bisik pilu yang hanya mampu menggaung nyenyat Dan rintik-rintik sendu mengalir bersama hujan di malam yang dahsyat Lalu luntur tanpa jejak… Aku terhenti berdiam diri penuh sengguk kedap Aku diam tak tenang gemetaran karena isak yang tak mau henti sejenak Aku ingin menyatu melebur bersama hujan dahsyat agar ikut tersayat Aku pun ingin luntur tanpa jejak… Sekali lagi… Aku berdiri mematung di hadapan foto usang tak bernoda Yang kurindukan adalah mereka disana yang tengah bercengkerama Disanalah, di foto itulah mereka tertera Andai angin, gaung sunyi, hujan yang melunturkan ini sanggup mengantarkan pesan hati tak terucap oleh bibir yang hanya mampu menganga Andai hati tak dibungkam oleh ego yang mencekik kehampaan kata-kata Aku bersembunyi dalam sepi tak terbendung di balik topeng penuh dusta Sebesar apa mampu kujabarkan kalimat-kalimat rindu yang makin menghentakkan dada...